Chord Jika Bumi Bisa Bicara Rapidshare
[Intro] Am Dm G C F Dm E. Am Dm GSaat tiba nafas di ujung hela C FMata tinggi tak sanggup bicara Dm EMulut terkunci tanpa suara. Am Dm GBila tiba saat berganti dunia C FAlam yang sangat jauh berbeda DmSiapkah kita menjawabE (Dm)semua pertanyaan. [Intro] Dm G C F Dm C E. Am Dm GBila nafas akhir berhenti sudah C FJantung hati pun tak berdaya Dm EHanya menangis tanpa suara.. ho... Am Dm GMati, tak bisa untuk kau hindari C FTak mungkin bisa engkau lariDm EAjalmu pasti menghampiri.. ooo... Am Dm GMati, tinggal menunggu saat nanti C FKemana kita bisa lari Dm EKita pasti kan mengalami.. mati. [Intro] Am Dm G C F Dm B E. Am Dm GMati, tak bisa untuk kau hindari C FTak mungkin bisa engkau lariDm EAjalmu pasti menghampiri.. ooh... Am Dm GMati, tinggal menunggu saat nanti C FKemana kita bisa lari Dm E Dm G C FKita pasti kan mengalami.. mati. [Outro] Dm C B E Am Dm G C F Dm B E Am
chord jika bumi bisa bicara rapidshare
FSejak engkau menduaG C AEntah apa yang kurasakan Dm G CMemandang perih, menyimpan luka.*) FSampai pada saat iniG C Bb AAku memulihkan rasa di hatiku Dm GLalu aku bisa, bisa bicara.Reff: C Em Demi aku yang pernah ada di hatimu Dm G Pergi saja dengan kekasihmu yang baru C Em Dan aku yang terluka oleh hatimu Dm G Mencoba mengobati perihku sendiri F Em Dm G C Aku yakin bisa, aku bisa tanpamu. FSampai pada saat iniG C Bb AAku memulihkan rasa di hatiku Dm GLalu aku bisa, bisa bicara.Reff: C Em Demi aku yang pernah ada di hatimu Dm G Pergi saja dengan kekasihmu yang baru C Em Dan aku yang terluka oleh hatimu Dm G Mencoba mengobati perihku sendiri F Em Dm G Em Aku yakin bisa, aku bisa tanpamu.Musik : Dm G C Em F Fm G.Reff: C Em Demi aku yang pernah ada di hatimu Dm G Pergi saja dengan kekasihmu yang baru C Em Dan aku yang terluka oleh hatimu Dm G Mencoba mengobati perihku sendiri. C Em Demi aku yang pernah ada di hatimu Dm G Pergi saja dengan kekasihmu yang baru C Em Dan aku yang terluka oleh hatimu Dm G Mencoba mengobati perihku sendiri D F Em F Aku yakin bisa aku bisa tanpamu woo ohoo.. Dm G C Aku yakin bisa aku bisa tanpamu
Jika contoh-contoh ini tidak membingungkan Anda, maka tidak ada lagi yang akan membingungkan Anda! Tak terelakkan lagi Anda terpesona dengan sindrom "pada suatu ketika". Anda telah diperkuat dengan kegemaran cerita buatan manusia, bahkan jika mereka benar. Gaya bahasa, pola, dan penggambaran ini adalah bagaimana manusia berfikir, berbicara dan menulis. Jangan salahkan mereka karena manusia akan bersifat manusia.
Saya mendapat kehormatan berbagi pikiran tentang seruan pertama Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, sebagaimana termuat dalam 5 ayat pertama Surat Al-'Alaq (surat ke 96) seperti terlihat pada pembahasan sebelumnya, dengan seorang pemuda dari Canada. Saya sedang membawanya dalam sebuah tour ke masjid terbesar di belahan bumi bagian selatan. Selagi bercakap-cakap, saya menanyakan pekerjaannya. Dia mengatakan sedang mengambil kuliah master di bidang psikologi. "Psikologi?" saya berkata, dan dengan segera menarik perhatiannya pada 5 ayat pertama surat yang sedang didiskusikan. Saya menanyakannya bagaimana ia akan menerangkan tentang perintah suci dan pengalaman Muhammad yang berbicara tentang "Membaca, menulis dan belajar sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya," sesuatu yang bukan masalahnya saat itu, bukan pula masalah kaumnya. Bagaimana pikiran seorang manusia yang subyektif dapat berlatih kata-kata ini. Saya berkata, "Terangkanlah!" Dia mengatakan tidak dapat dan mengakui sudah bergulat dengan persoalan itu. Saya berkata, "Dalam kasus ini kami seharusnya menerima perkataan manusia tersebut." Dan, saya mengutip ayat pertama surat An-Najm:
Setelah beberapa waktu ia dan keluarganya sampai di Sinai. Dia kehilangan arah dari kediaman terakhir tempatnya beristirahat. Dia kehabisan persediaan daging masak yang dibawanya. Masih terdapat cukup Matzos, roti kering Yahudi yang tidak beragi. Masalahnya adalah daging. Dia harus menyembelih seekor domba atau kambing. Itu mudah. Kesulitannya adalah membuat api yang merupakan tugas yang sulit, karena memerlukan waktu setengah hari menggosok dua materi yang berbeda. Tidak ada korek api atau geretan pada zaman itu. Dia menangguh-nangguhkan. Menunda segala sesuatunya untuk hari ini, atau besok dan masalah dagingnya akan terpecahkan, ia berpikir ... "Mana mu'jizat yang dijanjikan!" Tuan Deedat?
Dramatis! Anda hampir dapat memvisualisasikan adegan tersebut. Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam sedang berbicara seperti telegrap. Memerlukan waktu sekitar 2 ribu tahun setelah kelahiran Yesus Kristus bagi bangsa Kristen dan Yahudi terbesar di bumi (Amerika Serikat yang kuat) untuk mencapai kesempurnaan yang tinggi dalam bidang periklanan untuk merumuskan slogan, dalam istilah Perusahaan Western Union Telegraph, "Jangan Menulis -(pakailah) Telegraph!" Sekolah jurnalistik mana yang diikuti Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk memimpin super American sizzlemanship? Dia disuruh meneruskan:
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.Gerangan apa sahabat itu jika? kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.